Serang,SPNKomplainMedia – Rapat dewan Pengupahan Provinsi Banten ,dalam rangka konsiyering penetapan upah minimum Kabupaten / Kota (UMK) 2018,Aliansi Serikat pekerja serikat buruh (ASPSB) Kabupaten Serang kerahkan ratusan anggotanya untuk mengawal kegiatan tersebut senin (13/11) bertempat di kantor Dinakertrans Provinsi Banten.
Pada kesempatan ini DPC SPN Kabupaten Serang ,yang di komandoi Bung Asep Saepulloh,SH.MM mengerahkan dua ratus anggotanya dari seluruh PSP SPN se -Kabupaten Serang yang terdiri dari Laskar SPN dan pengurus PSP-PSP nya beserta jajaran kepengurusan DPC SPN Kabupaten Serang.
Bertitik kumpul di kawasan Modern masa peserta aksi pengawalan ini bergerak menuju kawasan KP3B Provinsi Banten,akantetapi sayang sunguh disayangkan setelah sampai di KP3B ratusan masa ini dihadang dengan Pintu Teralis besinya KP3B serta pengawalan lingkungan setempat,Sat Pol -PP,dan bahkan Satuan Brimob sebanyak tiga Kompi diturunkan dan berusaha membubarkan,peserta aksi yang berusaha masuk ke kawasan KP3B Provinsi Banten.
Banyak sumpah serapah dilontarkan dalam penghadangan ini diantaranya ”
apa salah kami kami hanya ingin mengawal wakil kami yang sedang rapat
bersama kepala dinas dan apindo di kantor disnakertrans Provinsi Banten ini
hingga harus diusir seperti ini” ujar Edy salah satu peserta aksi.
Tak kalah tak-tik peserta aksi yang telah menyusun stategi pun berpencar mencari jalan lain untuk masuk kawasan KP3B tersebut,seriba jalan dicari agar dapat sampai di kantor disnakertrans Provinsi Banten.
Perjuangan pengorbanan peserta aksi dari mulai dihadang dengan pintu teralis besinya ,pengusiran dari Satuan Brimob Polda Banten hingga berhujan-hujanan dalam pengawalan ini sayang sekali tidak membuahkan hasil yang indah karena sang pemerintah masih tetap bersikukuh dengan PP 78 nya dan hatinya masih sekeras pintu teralis besinya .(Coco/May _SKM)
