Bogor, SPNKomplainMedia – Komite Perempuan (KP) dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Nasional (DPP SPN) adakan Konfrensi Perempuan di Griya Astoeti Cisarua Puncak Bogor.
Selama tiga hari 18 sampai 20 September rencananya acara akan digelar, diikuti oleh angota KP dari tiga wilayah yaitu KP dewan pimpinan daerah (DPD) Banten, DKI, Jabar ,Jateng serta Jatim sebanyak 191 delegasi.
Ketua panitia Elrina Subandijah dalam sambutan nya menyampaikan aspirasi kepada seluruh peserta yang sudah memenuhi undangan KP Nasional, ” konfrensi kali ini diharapkan mampu menghasilkan keputusan yang mendorong kemajuan perempuan “
Konfrensi perempuan adalah agenda KP dalam rangka membahas 4 isue pentjng yang terjadi di organisasi maupun di kancah prburuhan, diantaranya adalah ratifikasi konvensi ILO NO 183 tentang perlindungan maternitas, K3 untuk pekerja perempuan, ketewakilan perempuan 30% serta kekerasan berbasis gender.
Dari empat hal tersebut panitia membagi peserta kedalam 4 komisi, masing-masing membahas usulan usulan yag nantinya akan dibahas lebih lanjut dalam agenda organisasi.
Iwan kusmawan mengatakan ” dalam konvensi IlO ditetapkan bahwa cuti hamil ada 14 minggu namun baru ada 2 perusahaan yang tergabung dengan SPN yang menyepakati cuti melahirkan14 minggu dari 500 perusahaan yang ada”
“dalam acara ini harus menghasilkan rekomendasi terbaik untuk kemajuan perempuan “Sebelum mengakhiri sambutan nya ketua umum membuka acara di tandai dengan ketok palu.
Erlina pun menambahkan di sesi penutupan “Dalam rangka meningkatakan keterwakialan perempuan 30 persen di organisasi maka komitmen eksekutif organisasi harus mematuhi angaran Dasar dan angaran rumah tangga yang di buat sendiri sehingga cita-cita perempuan 40 persen di tahun 2020 bisa tercapai. (Anisa_SKM)