Barisan LASKAR SPN di MAYDAY 2017 |
Jakarta, SPNKomplainMedia- Ratusan buruh banjiri Jakarta dalam peringatan Hari Buruh Sedunia Senin(1/5).
Bertitik kumpul di Patung Kuda Jakarta buruh dari berbagai federasi membaur jadi satu dalam satu tuntutan HOSJATUM.
Masa Aksi dengan atribut Tuntutan |
Serikat Pekerja Nasional melalui DPP nya menginstruksikan kepada DPD- SPN Provinsi SeJabodetabek, Jawa Barat, Banten juga daerah luar kota lainnya seperti Cirebon,Karawang dan kalimantan turunkan puluhan ribu massa aksi ke Jakarta.
DPC-SPN kabupaten Serang menurunkan masa aksi ke Jakarta sekitar 1000 masa dari berbagai PSP-SPN yang ada diwilayah Kabupaten Serang.Berangkat menggunakan 15 Bis.
Sekertaris DPD-SPN Propinsi Banten Bung Yudi Supriyadi, SH |
Buruh akan melakukan longmarch dari berbagai penjuru kota Jakarta, dimulai dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) longmacrh ke Istana, ada juga yang dimulai Salemba longmarch ke Istana, dan ada juga yang dimulai dari Cempaka Putih longmarch ke Istana.
Titik kumpul dari semua element buruh yang melakukan longmarch dari bundaran HI, Salemba, dan Cempaka Putih, akan bertemu di Patung Kuda tepat pukul 10.00 WIB.
Selain orasi, peringatan May Day ini diisi dengan “pagelaran buruh untuk rakyat” yaitu defile marching band, teater buruh, pembacaan puisi oleh beberapa sastrawan terkemuka, pentas seni, dan grup band “Marjinal” yang menyayikan lagu-lagu ketimpangan sosial.
Buruh sengaja menyuarakan isu HOSJATUM (Hapus OutSourcing dan Pemagangan – Jaminan Sosial – Tolak Upah Murah) karena buruh merasakan kesenjangan ekonomi dan kesenjangan pendapatan semakin melebar (angka gini rasio menurut World Bank 0,42), bahkan OXFAM yang merupakan salah satu lembaga riset internasional yang berbasis di Inggris merilis pernyataan bahwa jumlah kekayaan 4 orang kaya di Indonesia setara dengan jumlah kekayaan 100 juta penduduk Indonesia.
Menurut buruh, beberapa faktor penyebab kesenjangan pendapatan ini adalah karena Presiden Jokowi menetapkan kebijakan upah murah. Sebagai contoh, pada tahun 2017 kenaikan upah minimum berdsaarkan PP 78/2015 berkisar Rp 130 ribu – 260 ribu. Nilai ini bila dikonversikan ke dalam dollar adalah 10 dollar sampai 20 dollar.
“Nilai 10 – 20 dollar adalah seharga satu buah kebab yang kita beli di Jenewa atau di Singapura. Ini artinya, pemerintah menilai kerja keras dan keringat kaum buruh selama sebulan kenaikan upahnya hanya dihargai satu buah kebab,” kata Presiden KSPI Said Iqbal.
Lebih lanjut Iqbal mengatakan dalam jumpa Pers, hal ini sungguh ironis. Padahal Presiden Jokowi beberapa waktu lalu menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah nomor 3 tertinggi di dunia dan pencapaian program tax amnesty adalah nomor satu terbaik di dunia. “Tetapi kenaikan upah buruhnya hanya seharga sebuah kebab,” katanya.
Upah yang murah ini diperparah dengan diresmikannya sistem pemagangan oleh Presiden Jokowi di Karawang. Buruh menilai, pemagangan ini sesungguhnya adalah sistem outsourcing yang berkedok pemahangan. Jika hal ini dibiarkan, kesenjangan ekonomi dan kesenjangan sosial makin parah.
Hal lain, untuk jaminan hari tuanya pun kaum buruh masih tetap dimiskinkan dengan PP No. 45 Tahun 2015 yang menyatakan 15 tahun kedepan dari sekarang para buruh hanya mendapaykan dana pensiun senilai 300 ribu rupiah (25 dollar) per bulan.
Tuntutan Masa aksi PP 78 Tahun 2015 |
“Inilah sebabnya dalam May Day nanti setengah juta buruh bergerak untuk meneriakkan HOSJATUM. Disamping itu, dalam May Day kali ini, kaum buruh juga akan menyampaikan sikapnya terkait persoalam rakyat seperti persoalan Korupsi, Sumber Daya Alam, Persoalan Reforma Agraria, lingkungan hidup, Pendidikan, Transportasi, Reformasi Pajak hingga Kemandirian energi.
“Selain di Jakarta, aksi juga akan dilakukan di berbagai daerah. Adapun aksi daerah akan dilaksanakan di kantor gubernur masing-masing,” pungkas Said Iqbal.(Arif/Coco_SKM)