Bogor, SPNKomplainMedia – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Nasional (DPP SPN) Iwan Kusmawan mengungkap enam hal Progam Kerja yang belum terlaksana di akhir periode Jabatan 2014-2019 di acara Pendidikan Jurnalistik dan publik speaking Dewan Pimpinan Cabang (DPC) SPN di Puncak Bogor, Sabtu (8/3).
Masa kepemimpinan DPP SPN sudah memasuki tahun ke empat, artinya masa jabatan akan berakhir dalam waktu kurang dari satu tahun, terhitung sejak Januari 2014. Sudah banyak agenda yang berhasil dilaksanakan namun masih ada yang belum dilaksanakan juga oleh Pimpinan Organisasi yang beranggotakan 330.987orang berdasarkan data DPP SPN per Desember 2017.
Saat ditemui di sela acara yang rencana digelar dua hari di Griya Astoeti, pria asli Bogor ini memaparkan enam progam yang belum tercapai seperti penjelasan nya, “Dari 100% progam yang di rencanakan memang masih 20 % yang belum terlaksana, diantaranya yang pertama adalah belum terlaksananya Pelatihan Dasar Kelaskaran secara nasional yang di pimpin langsung oleh Panglima Komando Nasional, selanjutnya adalah membentuk tim Konsultasi bantuan hukum dewan pimpinan pusat yang di ambil dari anggota SPN yang memiliki sertifikat advokat.
Pria yang sekaligus menjabat sebagai ketua Industri all Indonesia Council ini melanjutkan, “SPN memiliki visi memberdayakan pekerja muda yang secara harfiah memiliki perbedaan pemahaman yang awalnya pekerja usia muda itu berusia 18-25 namun pada faktanya anggota SPN berusia produktif di antara usia 25-35 sehingga ini juga belum bisa terlaksana” paparnya .
Dilanjutkan kepada media Spn_KomplainMedia Ketua yang pernah menjabat di DPC SPN Kota Bogor ini menjelaskan, “DPP juga belum melaksanakan agenda pertemuan secara sistematis antara Lembaga kerja sama (LKS) Bipartit dan Tripartit Nasional, Daerah dan kabupaten agar terintregrasi dengan baik selain lembaga ini juga ada dewan pengupahan Dari tingkat nasional sampai kabupaten juga belum terlaksana karena ini hanya bersifat situasional” ,paparnya.
Ditambahkan lagi oleh penggerak koperasi di tempat tinggalnya di Bogor ini bahwa, “Selain itu progam pemaksimalan tim Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di tingkat perusahaan adalah menjadi salah satu target utama di samping progam pengadaan kantor yang masih terkendala dengan kecil nya simpati dan empati anggota”, tandasnya.
Sosok ketua yang sudah berkecimpung di dunia organisasi perburuhan selama 25 tahun ini berharap mampu melaksanakan semua agenda yang sudah ada sebelum masa jabatanya berakhir.
(anisa/pansi/agus/hambali_SKM)
