Serang, SPNKomplainMedia – Ketua PSP SPN PT Nikomas Gemilang beserta para Komandan laskarntnya gelar LATGAB( latihan gabungan) di sekertariat Pimpinan Serikat Pekerja_Serikat Pekerja Nasional ( PSP-SPN ) Kawasan Industry Nikomas Gemilang, minggu 25/03.
Dalam latihan ini komandan Laskar Andi otong mengingatkan kepada taruna-taruni Laskar agar tetap menjaga soliditas dan solidaritas dan meningkatkan Jiwa korsa para taruna- taruni, guna menjunjung tinggi kedisiplinan, pria asli serang ini memberi sangsi kepada anggota laskar yang datang terlambat berupa hukuman Puss up untuk taruna dan Scoot jump untuk taruni, juga menghimbau untuk taat dan patuh menjalankan perintah agama.” saya berharap kepada seluruh anggota laskar agar tetap berkomitmen dan mentaati intruksi dan tugas organisasi ” tandas nya saat memberikan amanat di sesi latihan.
Kehadiharan ketua PSP SPN PT Nikomas Gemialang Asep Saepulloh SH MM kali ini sekaligus yang memberikan materi inti tentang sejarah SPN dan fungsi kelaskaran,” kita wajib menjaga kedaulatan organisasi ini dari pihak pihak yang merongrong kedaulatan organisasi kita” ujar nya di saat menyampaikan materi pendidikan.
Orang nomor satu di PSP SPN Nikomas ini juga memaparkan sejarah bagaimana terbentuknya SPN yang dulu berawal dari FBSI (Federasi Buruh Seluruh Indonesia) satu satunya wadah organisasi buruh, pada tanggal 20 februari 1973 dengan 21 SBLP. salah satunya SBTS yang pada tanggal 14 juli 1973 berubah nama menjadi SPTSK yang merupakan gabungan dari SBKK(Serikat Buruh Karet dan Kulit) dan SBTS( Serikat Buruh Tekstil dan Sandang). pada tahun 1985 bentuk federasi di ganti dengan Unitaris, FBSI berganti nama menjadi SPSI dan 21 SPLB berbah menjadi 9 Departemen salah satunya adalah SPTSK, pada tahun 1995 bentuk Unitaris diganti kembali menjadi bentuk Federasi dengan 13 SPA. Semenjak itu SPTSK (Serikat Pekerja Tekstil Sandang Kulit), yang mulai eksis sebagai Serikat Pekerja Independen seiring dengan di ratifikasinya konvensi ILO no. 87 tahun 1998 SPTSK bersama sama dengan 13 SPA lain memisahkan diri dari SPSI dan bergabung dalam FSPSI reformasi. Pada tahun 1999 SPTSK melaksanakan kongresnya yang ke 3 yg melibatkan anggota tingkat PUK (Pimpinan Unit Kerja), dan dari hasil itulah SPTSK kemudian menjadi Federasi tersendiri dan tidak lagi berafiliasi kepada FSPSI reformasi.
Pada 6 juni 2003 di lakukanlah kongres khusus SPTSK di yogyakarta guna membahas agenda Kongres yang salah satu agendanya melakukan perubahan AD/ART. Oktober 2003 Solo yang yang menjadi tempat nya akhirnya melahirkan nama SPN. Yang dihadiri oleh delegasi PSP(tingkat persahaan), DPC ( Dewan Pimpinan Cabang) DPD( Dewan Pimpinan Daerah) DPP (Dewan Pimpinan Pusat) sepakat hasil kongres IV itulah merubah nama dari SPTSK menjadi SPN dan perubahan AD/ART hasil konres kecil di yogyakarta dan di cipayung Puncak Bogor, Bung Asep (pangilan akrabnya) juga menghimbau kepada taruna dan taruni agar tetap berkomitmen pada tugas-tugas ke laskaran dan tetap taat intruksi, Pada Latihan kali ini juga di hadiri calon taruna-taruni baru yang berjumlah 21 personil hasil rekrutmen komandan Haerul Efendi (salah satu komandan dari tujuh komandan Laskar)
Latihan ini di tutup dengan agenda makan bersama dan di lanjutkan menjenguk anggota Laskar yang sedang sakit (irvan maulan) di desa Teras Kompa , Carenang.(Jimi_SKM)
