Serang,SPNKomplainMedia- Puluhan Ribu buruh Luapkan kekecewaan pada wakil rakyatnya dengan turun gelar aksi unjuk rasa, Selasa(6/10) di sekitaran jalan raya Serang-Jakarta.
Dengan disahkannya RUU Cipta Kerja menjadi Undang-undang buruh kabupaten serang khususnya yang tergabung dalm Serikat Pekerja Nasional Sekabupaten Srang adakan unjuk rasa serentak di depan pabriknya masing-masing sesuai instruksi Serikat dan Aliansi se Kabupaten Serang.
Aksi yang di mulai sejak pagi hari jam masuk kerja karyawan ini banyak didukung oleh karyawan dan bergabung dalam aksi unjuk rasa ini,
Penolakan UU Omnibus Law yang terjadi di kawasan industri Serang Timur dari buruh beberapa PT diantaranya PT PWI 1, PT PWI II , Eagel Nice Indonesia ,Kawasan Industri Modern,Kawasan Budetixindo hingga Kawasan Industri Nikomas Gemilang Akses Serang-Jakarta kembali ditutup.
Pada aksi unjuk rasa ini di hadiri langsung oleh ketua Dewan Pimpinan Daerah Serikat Pekerja Nasional Provinsi Banten Intan Indria Dewi SM yang sempat mengisi orasi di depan Kawasan Industri Nikomas Gemilang.
Dalam orasi nya Intan juga meminta pihak perusahaan tidak serta merta menerapkan UU Omnibus Law. “Pada intinya bahwa memang sudah diputuskan, disahkan. Harus ada mekanisme yang dilakukan, tidak langsung seolah-olah legal dilakukan,” tutur Intan.
Ribuan massa buruh hari ini turun melakukan aksi penolakan Omnibus Law di kawasan Serang Timur. Massa juga menutup jalan nasional Serang-Jakarta. Massa baru membubarkan diri pada pukul 14.30 WIB setelah melakukan perundingan dengan pihak Polda Banten yang meminta buruh mengingat ini masih dalam kondisi pandemi ditakutkan terjadi hal yang tak diinginkan.
Aksi Akan dilanjutan dalam bentuk lain diantaranya SPN melalui DPP SPN untuk melakukan gugatan di MK. Perwakilan dari Banten juga akan datang mengawal gugatan yang akan didaftarkan secepatnya itu..(Coco_SKM)
