23.3 C
Serang, ID
Jumat, 26 Juli, 2024
Spn Komplain Media
All LabelFotoNasional

HARI PAHLAWAN DAN PERJUANGAN BURUH

Spncerita –
Hari ini tanggal 10 November bangsa Indonesia selalu memperingatinya
sebagai hari pahlawan. Hari dimana rakyat Surabaya dengan gagah berani
bertempur melawan pasukan sekutu yang dipimpin oleh Inggris. Rakyat
Surabaya dengan persenjataan seadanya berani melawan pasukan Sekutu yang
memiliki persenjataan modern dan baru saja menang dalam perang dunia ke
II. Tetapi dengan semangat juang demi kemerdekaan bangsa Indonesia,
rakyat Surabaya tidak gentar sedikit pun dan menjadikan Surabaya sebagai
neraka bagi pasukan sekutu.
Generasi bangsa Indonesia sekarang harus mampu memaknai peristiwa
tanggal 10 November 1945 tersebut secara objektif. Peristiwa pertempuran
Surabaya bukan semata-mata dikenang untuk mengenang jasa para pahlawan
yang kemudian peringatan tersebut hanya berbentuk upacara seremonial
belaka dan diikuti dengan pemberian gelar kepahlawanan. Tetapi hakikat
dari perjuangan rakyat Surabaya khususnya dan rakyat Indonesia umumnya
menjadi terlupakan.
Apabila kita kembali kepada tahun 1945 pasca 17 Agustus yang terjadi
sesungguhnya adalah, rakyat Indonesia yang telah mengetahui bahwa bangsa
Indonesia sudah merdeka dan diproklamirkan oleh bung Karno dan bung
Hatta akan diambil alih oleh Sekutu dan kemudian diberikan kepada
Belanda sesuai dengan perjanjian antara Sekutu dengan Jepang. Rakyat
Indonesia tentu saja marah mendengar isi perjanjian tersebut dan dengan
tekad yang bulat akan mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih
tersebut dengan segala risikonya.
Bagi kita hal ini menegaskan bahwa perjuangan rakyat yang tidak
menyerah terhadap imperialisme tersebut merupakan pahlawan yang
sesungguhnya, karena seluruh rakyat pada saat itu tidak peduli
profesinya apa, sukunya apa, agamanya apa dll, saling bahu membahu
berjuang untuk melawan penjajahan. Rakyat lebih memilih mati dari pada
kembali dijajah oleh asing.
Kalau kita sebagai buruh/pekerja Indonesia bercermin kepada
perjuangan rakyat Indonesia dalam peristiwa Surabaya tersebut, maka
sudah sepatutnya kita bersatu dan berjuang untuk menuntut kesejahteraan
bagi seluruh buruh/pekerja. Kita harus berjuang dan menuntut perbaikan
kehidupan kita seperti upah yang layak, jaminan sosial yang tidak harus
menggiur, perumahan murah bagi buruh/pekerja, pendidikan yang murah
tetapi tidak murahan bagi setiap anak buruh/pekerja, kesempatan untuk
bekerja yang seluas-luasnya jangan sampai buruh/pekerja menjadi penonton
di negeri sendiri sementara buruh/pekerja asing berdatangan dan bekerja
di Indonesia dll.
Tentu saja itu semua harus kita perjuangkan, karena sampai saat ini
tidak ada kebijakan pemerintah yang berpihak kepada buruh, lihat saja PP
No 78 Tahun 2015 yang sangat mendukung politik upah murah, UU SJSN dan
BPJS yang membuat buruh harus menggiur untuk mendapatkan jaminan
sosialnya, Outsourcing, pekerja kontrak, intimidasi dalam berserikat
dll. Semua itu membutuhkan perjuangan yang panjang dan tanpa henti dari
setiap buruh/pekerja Indonesia.
Golongan buruh/pekerja Indonesia merupakan golongan terbesar dari
rakyat Indonesia, tetapi gaung perjuangannya sering kali kalah oleh
hal-hal yang lain. Oleh karena itu diperlukan strategi baru dan
penyadaran terus menerus bahwa kesejahteraan buruh/pekerja adalah
cerminan dari kesejahteraan rakyat Indonesia secara keseluruhan. Oleh
karena itu perlu kita teladani semangat rakyat Surabaya dalam bertempur
melawan Sekutu untuk kita pakai menjadi semangat dalam menghancurkan
ketidakadilan dan penindasan demi terciptanya kesejahteraan bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Sumber : spn.or.id

Related posts

Layar Tanceep ,Aksi Mogok PT KingLand

Koidul Khair

HOSJATUM DI MAYDAY 2017

Koidul Khair

SPN Menulis Ajarkan Praktek Wawancara

Koidul Khair

Leave a Comment

Situs web ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Kami akan menganggap Anda baik-baik saja dengan ini, tetapi Anda dapat menyisih jika mau. Terima Baca selengkapnya

Redaksi About Menu Kontak Galeri