SPNKomplainMedia – Difteri merupakan jenis penyakit menular yang membahayakan maka buruh / pekerja harus waspada dengan penyakit ini, penularan difteri bisa terjadi karena percikan ludah orang yang mengidap penyakit tersebut mengenai orang lain yang belum terjangkit difteri. Melalui makanan atau benda yang terkontaminasi penyakit difteri juga bisa tertular. Penyakit difteri juga dapat menyerang kulit dan bisa sampai menyebabkan kerusakan saraf dan jantung.
Difteri pada Anak-anak
Difteri lebih sering menyerang anak-anak lebih khususnya balita serta pada orang dewasa di atas 60 tahun. Penyakit difteri dapat dicegah dengan imunisasi pada balita. Pada negara yang menerapkan imunisasi, penyakit difteri tidak begitu banyak menyerang warga negaranya. Imunisasi yang diberikan berupa imunisasi DTP (Difteri Pertusis Tetanus) dan TD (Toxoid Difteri). Imunisasi DTP dilakukan pada saat anak berusia 2, 4, 6, 18 bulan dan 5 tahun. Sedangkan Imunisasi TD diberikan pada saat anak berumur 10 tahun dan 18 tahun. Anak yang menderita sakit batuk parah yang diduga batuk rejan dan menderita penyakit kejang demam kompleks. Dilarang diberikan imunisasi DTP tapi diberikan imunisasi DT saja.
Tingkatan Penyakit Difteri
Penyakit difteri sempat menjadi sangat ganas yaitu pada tahun yang lalu, pernah menjadi penyebab utama kematian anak-anak. Tetapi untuk sekarang sudah tidak lagi karena sudah dapat ditemukan solusinya. Penyakit difteri mempunyai lefel keparahan. Ada 3 level tingkat keparahan penyakit difteri yaitu:
Infeksi ringan
Infeksi ringan terjadi jika penyerangan hanya pada daerah hidung yaitu, pada bagian mukosa dengan gejala nyeri ketika digunakana untuk menelan.
Infeksi sedang
Infeksi sedang ditandai dengan gejala pembengkakan pada laring. Infeksi sedang menyerang diaerah yang sudah lebih dalam dari infeksi ringan yaitu di daerah bagian faring (dinding belakang rongga mulut).
Infeksi berat
Infeksi berat merupakan infeksi yang sudah mempunyai beberapa gejala yang parah seperti nafas tersumbat dan terjadi gejala komplikasi seperti radang otot jantung, kelemahan anggota gerak dan radang ginjal.
Difteri merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Pernapasan yang diserang yaitu pernapasan bagian atas. Setalah kuman terinfeksi kedalam tubuh, akan menimbulkan gejala-gejala biasanya setalah 2-4 hari baru akan timbul gejala seperti:
1. Peradangan pada selaput hidung dan tenggorokan
Infeksi dan peradangan ini akan menimbulkan beberapa dampak lain seperti serak demam, hidung berair dan gejala lainnya. Gejala infeksi memang sulit dilihat dengan kasat mata, perlu pemeriksaan dokter untuk mengetahuinya.
2. Demam tinggi
Salah satu gejala yang mudah dirasakan yaitu demam yang tinggi pada tubuh orang yang terjangkit penyakit difteri.
3. Hidung berair
Hidung berair terjadi akibat infeksi pada saluran pernapasan di bagian hidung. Hidung berair disini bukan berati flu tetapi lebih nampak seperti air yang menjijikan.
4. Nyeri telan
Gejala nyeri telan terjadi karena difteri telah menyerang bagian faring. Bagian faring telah terluka sehingga sakit jika digunakan untuk menelan.
5. Sulit bernapas
Napas sulit karena jalan pernapasan tertutup oleh selaput keabuan yang meliputi dinding belakang tenggorokan. Gejala ini yang sering menyebabkan terenggutnya nyawa penderita karena sudah terlalu sulit untuk bernapas(Coco_SKM)
Sumber : Bung Masriyadi